BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kepemimpinan, bagi seorang kewirausahan, adalah modal
yang sama pentingnya dengan kepercayaan dan kreativitas. Kreativitas yang
tinggi membuat anda inovatif dan adaptif, kaya dengan pembaharuan dan tidak
mudah dihambat oleh kejadian-kejadian dari luar. Kepemimpinan menggabungkan
kreativitas dan kepercayaan menjadi sebuah usaha yang efiktif, yang berpengaruh
luas dan hidup.
Sebelum
usaha yang dibangun tanpa kepemimpinan yang kuat hanya akan menjadi usaha kecil
yang stagnant (tidak berkembang). Anda hanya mampu memimpin
sedikit orang dari usaha kecil dan tidak ada pertumbuhan usaha. Tanpa
kepemimpinan, tidak ada orang hebat yang bekerja pada anda karyawan anda tidak betah bekerja sama dengan anda, dan pengetahuan atau pengalaman yang
sudah anda tanam, hilang bersama kepindahan mereka. Tanpa kepemimpinan, tidak
ada visi besar yang dapat dibangun menjadi sebuah usaha besar. Hanya
orang-orang yang tak bisa ke mana-mana yang bertahan bekerja pada Anda.
Sebaliknya,
kepemimpinanlah yang akan membentuk usaha Anda menjadi besar dan banyak orang
yang mau bekerja dengan Anda. Kepemimpinan dibentuk bertahap, sejalan dengan
tumbuhnya usaha. Dari kombinasi pengetahuan,
pengalaman, keterampilan, cara mengarahkan, dan penerimaan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan makalah ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.
Apa Definisi Kepemimpinan?
2.
Apa saja Sifat-Sifat Pemimpin yang harus dimiliki?
3.
Bagaimana
Karakteristik Kewirausahaan?
4.
Bagaimana Langkah-Langkah Pengambilan Keputusan?
5.
Bagaimana Kriteria Keberhasilan Kepemimpinan dalam
Kewirausahaan?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan
latar belakang diatas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.
Untuk
mengetahui definisi kepemimpinan.
2.
Untuk
mengetahui sifat-sifat pemimpin yang harus dimiliki.
3.
Untuk
mengetahui prinsip kepemimpinan kewirausahaan.
4.
Untuk
mengetahui langkah-langkah pengambilan keputusan.
5.
Untuk
mengetahui kriteria keberhasilan kepemimpinan.
D. Sistematika Penulisan
Penyusunan
makalah ini dibagi atas tiga bab, yang masing-masing dibagi atas sub-sub bab.
Secara garis baris besar, sistematika penulisan di jelaskan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam
bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II PEMBAHASAN
Definisi
kepemimpinan, sifat-sifat pemimpin, prinsip kepemimpinan kewirausahaan, langkah-langkah
pengambilan keputusan, kriteria keberhasilan kepemimpinan dalam kewirausahaan.
BAB III PENUTUP
Dalam bab ini
diuraikan kesimpulan tentang makalah yang bertema “Kepemimpinan Dalam Wirausaha.”
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Ordway
Tead, Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar
orang-orang itu bekerjasama mencapai tujuan yang mereka inginkan. Sedangkan
menurut George R. Terry, Kepemimpinan merupakan kegiatan untuk mempengaruhi
orang-orang agar orang-orang itu mencapai tujuan kelompok. Jadi kepemimpinan
adalah proses mengarahkan perilaku orang lain ke arah pencapaian suatu tujuan
tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak
dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu. Seorang pemimpin dikatakan
berhasil jika percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang
meningkat dan keberhasilan yang berkesinambungan dari perusahaan.[1]
Upaya
untuk menilai sukses atau gagalnya pemimpin itu antara lain dilakukan dengan
mengamati dan mencatat sifat-sifat dan kualitas atau mutu perilakunya, yang
dipakai sebagai kriteria untuk menilai kepemimpinannya. Usaha-usaha yang
sistematis tersebut membuahkan teori yang disebut sebagai The
tritist Theory of leadership (Teori sifat atau kesifatan dari kepemimpinan).
George
R. Terry dalam bukunya principal of mangement 1964 menuliskan sepuluh sifat
yang unggul yaitu:[2]
1.
Kekuatan
2.
Stabilitas
emosi
3.
Pengatahuan
tentang relasi insani
4.
Kejujuran
5.
Objektif
6.
Dorongan
pribadi
7.
Ketrampilan
berkomunikasi
8.
Kemampuan
mengajar
9.
Ketrampilan
sosial
10.
Kecakapan
manajerial.
Jadi,
dengan demikian diharapkan seorang pemimpin itu harus berbudi luhur dan
memiliki sifat-sifat utama, sehingga dia bisa membawa anak buahnya pada
keselamatan dan kesejahteraan.
·
Memiliki
Motif Berprestasi Tinggi
·
Memiliki
Perspektif ke Depan
·
Memiliki
Kreativitas Tinggi
·
Memiliki
Komitmen terhadap Pekerjaan
·
Memiliki
Tanggung Jawab
·
Memiliki
Kemandirian atau Ketidaktergantungan terhadap Orang Lain
·
Memiliki
Keberanian Menghadapi Resiko
·
Selalu
Mencari Peluang
·
Memiliki
Jiwa Kepemimpinan
·
Memiliki
Kemampuan Manajerial
·
Memiliki
Kemampuan Personal[3]
Adapun menurut Geoffrey G. Meredith
(1996:5-6), misalnya mengemukakan ciri dan watak sebagai berikut: [4]
Karakteristik
|
Watak
|
Percaya diri
dan optimis
|
Memiliki
kepercayaan diri yang kuat, ketidaktergantungan terhadap orang lain, dan
individualistis.
|
Berorientasi
pada tugas dan hasil
|
Kebutuhan
untuk berprestasi, berorientasi laba, mempunyai kuat, energik, tekun dan
tabah, tekad kerja keras, serta inisiatif.
|
Berani
mengambil resiko dan menyukai tantangan
|
Mampu
mengambil resiko yang wajar
|
Kepemimpinan
|
Berjiwa
kepemimpinan, mudah beradaptasi dengan orang lain, dan terbuka terhadap saran
dan kritik.
|
Keorisinalan
|
Inovatif,
kreatif dan fleksibel
|
Berorientasi
masa depan
|
Memiliki visi
dan perspektif terhadap masa depan.
|
D. Langkah-Langkah Pengambilan Keputusan
Tiga
faktor utama yang mempengaruhi penentuan wiraswastawan tentang perilaku
kepemimpinan mana yang akan digunakan untuk membuat keputusan adalah : Kekuatan
dalam diri wirausahawan, kekuatan pada bawahan, dan kekuatan dalam situasi
kepemimpinan. Keseluruhan butir kepemimpinan wirausaha adalah bahwa dia membangkitkan
yang terbaik dari setiap individu, tim dan organisasi.[5]
Proses
pengambilan keputusan diawali dengan identifikasi problem yang dihadapi dan
berakhir dengan evaluasi dari solusi-solusi yang diimplementasi. Kelima macam
langkah dalam pengambilan keputusan adalah:
1.
Mengidentifikasi
dan merumuskan problem yang dihadapi.
2.
Mengupayakan
dan mengevaluasi solusi-solusi yang mungkin dapat diterapkan.
3.
Memilih
sebuah pemecahan (solusi) yang diinferensi.
4.
Menerapkan
solusi tersebut.
5.
Mengevaluasi
hasil-hasil yang dicapai.[6]
Keberhasilan
pemimpin itu pada umumnya diukur dari produktifitas dan efektifitas pelaksanaan
tugas-tugas yang dibebankan pada dirinya. Bila produktifitas naik dan semua
tugas dilaksanakan dengan efektif, maka ia disebut sebagai pemimpin yang
berhasil. Sedang apabila produktifitasnya menurun dan kepemimpinannya dinilai
tidak efektif dalam jangka waktu tertentu, maka ia disebut sebagai pemimpin
yang gagal.
Ada
beberapa indikator yang dapat kita pakai sebagai petunjuk keberhasilan kepemimpinan
dalam suatu organisasi, ialah sebagai berikut:
1.
Pengelolaan
SDM, alam, dana, sarana dan waktu semakin ekonomis dan efesien.
2.
Struktur
organisasi sesuai dengan kebutuhan organisasi dan ada integrasi dari semua
bagian.
3.
Target
dan sasaran sesuai dengan ketentuan jadwal waktu.
4.
Organisasi
cepat dan tepat dapat adaptasi terhadap perkembangan dan perubahan dari luar
organisasi (masyarakat, situasi dan kondisi sosial politik dan ekonomis).
5.
Semakin
meningkatnya aktivitas-aktivitas manusiawi atau aspek sosial yang human
sifatnya, antara lain berupa.
6.
Ada
disiplin kerja, disiplin diri, rasa tanggungjawab, dan moral yang tinggi dalam
organisasi.
7.
Terdapat
suasana saling mempercayai, kerjasama kooperatif dan etik kerja yang tinggi.
8.
Komunikasi
forma dan informal yang lancar dan akrab.
9.
Ada
kegairahan kerja dan loyalitas tinggi terhadap organisasi.
10.
Tidak
banyak terdapat penyelewengan dalam organisasi.
11. Ada jaminan-jaminan sosial yang memuaskan.[7]
Ciri-ciri Kewirausahaan yang Berhasil
1.
Memiliki
visi dan tujuan yang jelas.
2.
Inisiatif
dan selalu proaktif.
3.
Beorientasi
pada prestasi.
4.
Berani
mengambil resiko.
5.
Kerja
keras.
6.
Bertanggung
jawab atas segala aktifitas yang dijalankannya, sekarang atau akan datang.
7.
Komitmen.
8.
Mengembangkan
dan memelihara hubungan baik dengan siapapun.[8]
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN :
1.
Kepemimpinan
merupakan kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar orang-orang itu mencapai
tujuan kelompok.
2.
Tiga
faktor utama yang mempengaruhi penentuan wiraswastawan tentang perilaku kepemimpinan
mana yang akan digunakan untuk membuat keputusan adalah : Kekuatan dalam diri
wirausahawan, kekuatan pada bawahan, dan kekuatan dalam situasi kepemimpinan.
Keseluruhan butir kepemimpinan wirausaha adalah bahwa dia membangkitkan yang
terbaik dari setiap individu, tim dan organisasi, maka ia disebut sebagai
pemimpin yang berhasil. Sedang apabila produktifitasnya menurun dan
kepemimpinannya dinilai tidak efektif dalam jangka waktu tertentu, maka ia
disebut sebagai pemimpin yang gagal.
3.
Keberhasilan
pemimpin itu pada umumnya diukur dari produktifitas dan efektifitas pelaksanaan
tugas-tugas yang dibebankan pada dirinya. Bila produktifitas naik dan semua
tugas dilaksanakan dengan efektif.
B.
SUMBER :
Kasali, kewirausahaan (Jakarta
selatan 2010).
http://www.scribd.com/doc/50180283/Jiwa-Kepemimpinan.
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/kepemimpinan-dalam-berwirausaha.
Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, 1983.
J. Winardi, Entrepreneur dan Entrepreneurship, Jakarta:
Kencana, 2008.
Dr.Suryana, M. Si. Kewirausahaan. Jakarta Salemba Empat,
2011.
Geoffrey G. Meredith, et al. Kewirausahaan: Teori dan Praktik
Ed. 5.
http://nalar-langit.blogspot.co.id/2016/01/makalah-kepemimpinan-dalam-wirausaha.html
[2]
Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 1983, hlm. 43-50.
[3]
Dr.Suryana,M.Si.Kewirausahaan. Jakarta Salemba Empat, 2011, hal. 30-37.
[4]
Geoffrey G. Meredith, et al. Kewirausahaan: Teori dan Praktik Ed. 5. hal. 5-6
[6]
J. Winardi, Entrepreneur dan Entrepreneurship, Jakarta:
Kencana, 2008, hlm. 139.
[7]
Kartini Kartono, Op. Cit, hlm. 229-230.
[8]
Dr. Kasmir, SE., MM. Kewirausahaan: Edisi Revisi Hal. 30-31